Semua orang pasti
pernah mendengar kata organisasi, apa itu organisasi? Organisasi adalah
perkumpulam orang-orang yang memiliki tujuan yang sama dan saling bekerja sama
untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam masa perkuliahan banyak sekali organisasi seperti bem
universitas, bem fakultas, himpunan mahasiswa, ukm dan lain-lain dalam masa
perkuliahan juga banyak organisasi-organisasi yang non formal. Sekarang ini saya
mengikuti organisasi himpunan lebih tepatnya lagi Himpunan Mahasiswa Sistem
Informasi (HIMSI) saya sebagai anggota divisi.
Pada umumnya himpunan tidak jauh berbeda dari bem fakultas (dalam
universitas Gunadarma) kenapa tidak jauh berbeda? Karna di himpunan sendiri
juga mengadakan acara acara yg mendidik untuk mahasiswa baik untuk jurusan
himpunan itu sendiri maupun tidak. Contohnya seperti mengadakan seminar dan
workshop.
Dan di himpunan itu juga suka membuka ruang diskusi untuk para
anggota nya yang ingin mengetahui apa itu organasasi bagaimana mana cara
organasasi itu bekerja dan sebagainya. Di organasasi itu juga kita bias lebih
mengenal senior lebih dekat untuk bias belajar lebih intim tentang pelajaran
yang telah di ajari dosen pada saat perrkuliahan.
Mungkin cukup penjelasan saya tentang pengalaman organisasi yang
saya tekuni saat ini, jika ada salah kata saya mohon maap sekiranya buat anak
muda Indonesia untuk sadar berorganisasi karna manfaat organisasi dapat kita
rasakan bukan saat perkuliahan saja tapi saat kita bekerja nanti manfaat
berorganisasi kita bias rasakan juga.
Dalam perkembangan untuk saat ini pada pokoknya ada 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Bentuk organisasi tersebut adalah:
1. ORGANISASI LINI (LINE ORGANIZATION)
Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang
Jumlah karyawan sedikit
Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi
Belum terdapat spesialisasi
Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan
Struktur organisasi sederhana dan stabil
Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil
Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah :
Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik
Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan)
Koordinasi lebih mudah dilaksanakan
Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat
Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan
Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi
Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat
Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan.
Adanya penghematan biaya
Pengawasan berjalan efektif
Kelemahan-kelemahan organisasi garis :
Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi
Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri
Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel).
Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri
Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan
Kurang tersedianya saf ahli
Bagan Organisasi Lini :
Organisasi Lini
2. ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORG)
Merupakan kombinasi dari organisasi lini, asaz komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para staff, dimana staff berperan memberi masukan, bantuan pikiranm saran-saran, data informasi yang dibutuhkan:
Memiliki ciri-ciri:
Hubungan atasan dan bawahan tidak bersifat langsung
Pucuk pimpinan hanya satu orang dibantu staff
Terdapat 2 kelompok wewenang yaitu lini dan staff
Jumlah karyawan banyak
Organisasi besar, bersifat komplek
Adanya spesialisasi
Keuntungan penggunaan bentuk organisasi garis dan staf:
Asas kesatuan komando tetap ada. Pimpinan tetap dalam satu tangan.
Adanya tugas yang jelas antara pimpian staf dan pelaksana
Tipe organisasi garis dan staf fleksibel (luwes) karena dapat ditempatkan pada organisasi besar maupun kecil.
Pengembalian keputusan relatif mudah, karena mendapat bantuan/sumbangn pemikiran dari staf.
Koordinasi mudah dilakukan, karena ada pembagian tugas yang jelas.
Disiplin dan moral pegawai biasanya tinggi, karena tugas sesuai dengan spesialisasinya
Bakat pegawai dapat berkembang sesuai dengan spesialisasinya.
Diperoleh manfaat yang besar bagi para ahli
Kelemahan-kelemahan dari bentuk Organisasi garis dan staf:
Kelompok pelaksana terkadang bingung untuk membedakan perintah dan bantuan nasihat
Solidaritas pegawai kurang, karena adanya pegawai yang tidak saling mengenal
Sering terjadi persaingan tidak sehat, karena masing-masing menganggap tugas yang dilaksanakannyalah yang penting
Pimpinan lini mengabaikan advis staf
Apabila tugas dan tanggung jawab dalam berbagai kerja antara pelajat garis dan staf tidak tegas, maka akan menimbulkan kekacauan dalam menjalankan wewenang
Penggunaan staf ahli bisa menambah pembebanan biaya yang besar
Kemungkinan pimpinan staf melampaui kewenangan stafnya sehingga menimbulkan ketidaksenangan pegawai lini
Kemungkinan akan terdapat perbedaan interpretasi antara orang lini dan staf dalam kebijakan dan tugas-tugas yang diberikan sehingga menimbulkan permasalahan menjadi kompleks.
Bagan organisasi garis dan staf :
Organisasi Garis dan Staf
3. ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORG)
Diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan, masalah pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki ciri-ciri:
Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
Bawahan akan menerima perintah dari beberapa atasan
Pekerjaan lebih banyak bersifat teknis
Target-target jelas dan pasti
Pengawasan ketat
Penempatan jabatan berdasarkan spesialisasi
Keuntungan-keuntungan menggunakan organisasdi fungsional :
Spesialisasi dapat dilakukan secara optimal
Para pegawai bekerja sesuai ketrampilannya masing-masing
Produktivitas dan efisiensi dapat ditingkatkan
Koordinasi menyeluruh bisa dilaksanakan pada eselon atas, sehingga berjalan lancar dan tertib
Solidaritas, loyalitas, dan disiplin karyawan yang menjalankan fungsi yang sama biasanya cukup tinggi.
Pembidangan tugas menjadi jelas
Kelemahan-kelemahan organisasi fungsional:
Pekerjaan seringkali sangat membosankan
Sulit mengadakan perpindahan karyawan/pegawai dari satu bagian ke bagian lain karena pegawai hanya memperhatikan bidang spesialisasi sendiri saja
Sering ada pegawai yang mementingkan bidangnya sendiri, sehingga koordinasi menyeluruh sulit dan sukar dilakukan
Bagan Organisasi Bentuk Fungsional
Organisasi Bentuk Fungsional
4. ORGANISASI LINI & FUNGSIONAL (LINE & FUNCTIONAL ORG)
Suatu bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada perkepala unit dibawahnya dalam bidang pekerjaan tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau tingkatan.
Memiliki ciri-ciri:
Tidak tampak adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
Terdapat spesialisasi yang maksimal
Tidak ditonjolkan perbedaan tingkatan dalam pemabagian kerja
Kebaikan organisasi Lini dan fungsional :
Solodaritas tinggi
Disiplin tinggi
Produktifitas tinggi karena spesialisasi dilaksanakan maksimal
Pekerjaan – pekerjaan yang tidak rutin atau teknis tidak dikerjakan
Sedangkan keburukannya adalah :
Kurang fleksibel dan tour of duty
Pejabat fungsional akan mengalami kebingungan karena dikoordinasikan oleh lebih dari satu orang
Spesiaisasi memberikan kejenuhan
Bagan organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi Lini dan Fungsional
5. ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF ORG)
Organisasi ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari organisasi berbentuk lini dan fungsional.
Memiliki ciri-ciri:
Organisasi besar dan kadang sangat ruwet
Jumlah karyawan banyak.
Mempunyai 3 unsur karyawan pokok:
Karyawan dengan tugas pokok (line personal)
Karyawan dengan tugas bantuan (staff personal)
Karyawan dengan tugas operasional fungsional (functional group)
6. ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORG)
Suatu organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksakan secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf
Memiliki ciri-ciri :
Adanya dewan dimana anggota bertindak secara kolektif
Adanya hak, wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
Asas musyawarah sangat ditonjolkan
Organisasinya besar & Struktur tidak sederhana
Biasannya bergerak dibidang perbankan, asuransi, niaga.
Kebaikan Organisasi komite :
Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi musyawarah dengan pemegang saham maupun dewan
Kepemimpinan yang bersifat otokratis yang sangat kecil
Dengan adanya tour of duty maka pengembangan karier terjamin
Sedangkan keburukannya :
Proses decision making sangat lambat
Biaya operasional rutin sangat tinggi
Kalau ada masalah sering kali terjadi penghindaran siapa yang bertanggung jawab
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah
organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Formalitas, merupakan ciri organisasi
sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada
peratutan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan,
strategi, dan seterusnya.
Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang
menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk
piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan
kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada
organisasi tersebut.
Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini
pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan
sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini
biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Lamanya (duration), menunjuk pada
diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan
orang-orang dalam organisasi itu.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi
sosial, memiliki beberapa ciri lain yang behubungan dengan keberadaan
organisasi itu. Diantaranya ádalah:
Rumusan batas-batas
operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan diatas,
organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan
keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan
operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat
berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
Memiliki identitas yang jelas. Organisasi
akan cepat diakui oleh masyarakat sekelilingnya apabila memiliki identitas
yang jelas. Identitas berkaitan dengan informasi mengenai organisasi,
tujuan pembentukan organisasi, maupun tempat organisasi itu berdiri, dan
lain sebagainya.
Keanggotaan formal, status dan peran. Pada
setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing masing sesuai dengan
batasan yang telah disepakati bersama.
Ilmu organisasi merupakan ilmu yang penting
dimiliki, karena dalam kehidupan kita tidak lepas dari organisasi. Di mulai
dari lingkungan yang sederhana dari keluarga, hingga struktur yang rumit
seperti organisasi pemerintahan.
a.
ciri-ciri organisasi, yaitu :
1. Adanya komponen ( atasan
dan bawahan) .
2. Adanya kerja sama
(cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang).
3. Adanya tujuan .
4. Adanya sasaran .
5. Adanya keterikatan format
dan tata tertib yang harus ditaati .
6. Adanya pendelegasian
wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
b. Ciri-ciri Organisasi
Modern
1. Organisasi bertambah besar
2. Pengolahan data semakin cepat
3. Penggunaan staf lebih intensif
4. Kecendrungan spesialisasi
5. Adanya prinsip-prinsip atau azas-azas
organisasi
6. Unsur-unsur organisasi lebih lengkap
Menyangkut hal itu pengertian organisasi juga
merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang
bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama, Organisasi adalah system kerjasama
antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk
pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan
struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
Secara garis besar organisasi mempunyai tiga
unsur yaitu :
1. Manusia.
2. Kerjasama.
3. Tujuan
bersama-sama.
Dari ketiga unsur tersebut saling terkait dan
mempunyai satu kesatuan. dari berbagai macam teori organisasi yang di kemukakan
oleh para ahli tidak ada satu pun yang memiliki kebenaran mutlak. dan antara
teori organisasi yang satu dengan yang lain saling melengkapi.
Setiap bentuk organisasi akan mempunyai
unsur-unsur tertentu, yang antara lain sebagai berikut:
· Sebagai wadah
atau tempat untuk bekerja sama.
· Proses kerja
sama sedikitnya antara dua orang
· Jelas tugas dan
kedudukannya masing-masing
· Ada tujuan
tertentu
Secara ringkas unsur-unsur organisasi yang
paling dasar adalah :
·
Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja sama.
·
Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
·
Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus jelas.
·
Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur dasar yang membentuk suatu organisasi
terdiri dari :
· Anggota
organisasi
Yaitu, Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi
serta terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga
dalam kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan
bahasa, pemecahan masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam
kegiatan-kegiatan perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku
manusia lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam
kegiatan self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam
kegiatan elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat
impuls saraf ditransmisikan hanya ke satu arah).
· Pekerjaan dalam
organisasi
Pekerjaan ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal.
Tugas-tuguas ini menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi.
Pekerjaan ini ditandai oleh tiga dimensi universl :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
·
Praktik-praktik pengelolaan
Tujuan primer pegawai manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha
orang lainnya. Manejer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang
lainnya, biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang
beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
·
Stuktur Organisasi
Merujuk kepada hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh
anggota-anggota organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable
kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
·
Pedoman Organisasi
Adalah serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi
arahan bagi anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman
organisasi tersiri atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi,
tujuan, strategi, kebijakan, prosedur dan aturan.
Pemahaman Unsur-Unsur Organisasi
Unsur-unsur dasar organisasi dipahami secara
selektif untuk menciptakan evaluasi dan reaksi yang menunjukan apkah yang
dimaksud oleh setiap unsur dasar tersebut dan seberapa baik unsur-unsur ini
beroperasi bagi kebaikan anggota organisasi.
Unsur-unsur organisasi tidak secara langsung
menciptakan iklim komunikasi organisasi, tetapi bergantung pada persepsi
anggota organisasi mengenai :
1. Nilai hukum
dan peraturan tersebut
2.
Kegiatan-kegiatan yang dikenai hukum dan peraturan tersebut
Pengaruh Komunikasi
Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu
pengaruh yang paling penting dalam produktivitas organisasi, karena iklim
mempengaruhi usaha anggota organisasi. Usaha dalam hal ini merujuk kepada
penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk mengangkat, berbiara, atau berjalan,
dan memecahkan masalah.
Usaha biasanya terdiri atas 4 unsur :
1. Aktivitas
2.
Langkah-langkah pelaksanaan kerja
3. Kualias hasil
4. Pola waktu
kerja
Kesediaan untuk melakukan usaha sungguh-sungguh
atas nama organisasi adalah satu dari tiga factor komitmen organisasi.
Kepercayaan yang kuat serta penerimaan atas tujuan serta nilai-nilai
organisasi, dan keinginan yang besar untuk mempertahankan keanggotaan dalam
organisasi adalah dua factor komitmen organisasi lainya.
Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai
konsekuensi penting bagi pergantian dan masa kerja pegawai dalam organisasi.
Iklim komunikasi yang positif cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen
pada organisasi. Proses-proses interaksi yang terlibat dalam perkembangan iklim
komunikasi organisasi juga memberi andil pada beberapa pengaruh penting dalam
restrukturisasi, reorganisasi, dan dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dasar
organisasi.
Kepuasan Organisasi Komunikasi
Kepuasan atas komunikasi kadang-kadang
dikacaukan dengan iklim komunikasi , alasannya adalah bahwa iklim, merupakan
fungsi dari bagaimana kepuasan anggota terhadap komunikasi dalam organisasi.
Kepuasan menggambarkan suatu konsep individu dan konsep mikro sedangkan iklim
merupakan konsep makro dan konsep gabungan.
Kepuasan juga menggambarkan evaluasi atas suat
keadaan internal afektif, sedangkan iklim merupakan deskripsi kondisi eksternal
bagi indivivu. Iklim terdiri dari suatu citra gabungan entitas atau fenomena
global, seperti komunikasi atau organisasi. Kepuasan menggambarkan reaksi
afektif individu ata shasil-hasil yang dinginkan yang berasal dari komunikasi
yang terjadi dalam organisasi.
Istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk
menyatakan keseluruhan tingkat kepuasan yang di rasakan pegawai dalam
lingkungan awl komunikasinya. Meskipun komunikasi terlihat bertumpang tindih
dengan iklim komunikasi.Kepuasan komunikasi ini cenderung memperkaya gagasan
iklim dengan menyoroti tingkat individu dan pribadi.
Analalisis Down dan Hazen (1977)
mengidentifikasikan bahwa kepuasan komunikasi terdiri dari 8 dimensi, yakni :
1. Sejauh mana
komunikasi dalam organisasi memotivasi dan merangsang para pegawai untuk
memenuhi tujuan organisasi dan untuk berpihak kepada organisasi
2. Sejauh mana
penyelia terbuka pada gagasan, mau mendengarkan dan menawarkan bimbingan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan pekerjaan
3. Sejauh mana
para individu menerima informasi tentang lingkungan kerja saat itu
4. Sejauh mana
pertemuan-pertemuan diatur dengan baik, pengarahan tertulis singkat dan jelas,
dan jumlah komunikasi dalam organisasi cukup
5. Sejauh mana
terjadinya desas-desus dan komunikasi horizontal yang cermat dan mengalir bebas
6. Sejauh mana
informasi tentang organisasi sebagai suatu keseluruhan memadai
7. Sejauh mana
para bawahan responsive terhadap komunikasi kebawah dan memperkirakan kebutuhan
penyelia
8. Sejauh mana
pegawai merasa bahwa mereka mengetahui bagaimana mereka dinilai dan bagaimana
keinerja mereka dihapus.
Pada dasarnya
organisasi terbentuk atas dasar adanya keterbatasan-keterbatasan pada manusia
sebagai individu dalam mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi dan kegiatannya
diekspektasikan kendala-kendala individu dalam kemampuan biologis dan faktor
fisikal dari lingkungan yang dihadapi olehnya dapat diatasi.
Alasan dibentuknya organisasi di antaranya adalah alasan sosial, yaitu sebagai
sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia-manusia untuk pergaulan; alasan
material yaitu meperbesar kemampuannya; dan untuk efesiensi dan
mengakumulasikan pegetahuan dari generasi ke generasi. Selain itu, organisasi
juga memiliki manfaat lain, yaitu menimbulkan efek sinergi di mana output suatu
organisasi akan sangat bergantung pada input yang disatukan.
Daftar Pustaka :
Prof.
Dr. J Winardi, S.E., Teori Organisasi dan Pengorganisasi, RajaGrafindo Persada,
Jakarta 2003