Jumat, 27 September 2013

Arti Pentingnya Organisasi dan Metode


Pengertian organisasi
A.     Beberap pendapat
1.      Oliver Sheldon (1923)
Organisasi adalah proses penggabungan pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan dengan bakat bakat yang di perlukan untuk melakukan tugas.
2.      Chester I barnard (1938)
Oragnisasi adalah suatu system tentang aktivitas aktivitas kerjasama dari dua orang atau lebih, sesuatu sesuatu yang tak berujud dan tak bersifat pribadi sebagian besar mengenai hal hal hubungan.
3.      Herlegh Tracker (1950)
Organisasi adaalah perbuatan atau proses menghimpun atau mengatur kelompok kelompok yang saling berhubungan dari intansi jadi keselurahan yang bekerja.
B.     Kesimpulan
Kesimpulan pokok bahwa pandangan para penyusun definisi dapat dapat di kelompokan menjadi 3 majam :
-         Organisasi adalah kumpulan orang-orang
-         Organisasi adalah proses pembagian kerja
-         Organisasi adalah system kerjasama, system hubungan, atau system social.

         Dari definisi yang sedehana ini dapaat di ketemukan adanya bernagai factor yang dapat menimbulkan organisasi. Yaitu orang-orang, kerja sama dan tujuan tertentu. Berbagai factor tersebut tidak dapat saling lepas atau berdiri sendiri melainkan saling terkait merupakan suatu kebetulan.

Daftar Pustaka: 
Sutarto.  Dasar-Dasar Organisasi, Universitas Gajah Mada, Yogya, 1989.







manajemen & organisasi
Organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih yang memiliki paling sedikit satu tujuan umum yang sama dan menyediakan ruang bagi mereka untuk mengaktualisasikan potensinya guna mewujudkan tujuan umum yang sama itu. Agar tujuan-tujuan itu bisa dicapai bersama seperti yang dikehendaki maka organisasi membutuhkan manajemen.
Manajemen adalah proses untuk mengelola sumber-sumber organisasi. Ada dua pemegang kepentingan yang bisa mempengaruhi organisasi, baik secara langsung maupun tidak secara langsung, yaitu kekuatan Sistem Internal dan Lingkungan Eksternal.
Karena organisasi adalah kumpulan dua orang atau lebih maka  pengelolaan organisasi tidak akan lepas dari pembahasan kekuasaan. Namun, dalam hal ini, pemikiran Mary Parker Follet[1], nabi manajemen (1868-1933), mengenaicircular behaviour atau perilaku yang saling mempengaruhi diantara anggota organisasi, perlu diperhatikan. Prinsip kekuasaan[2] menurut Mary Parker Follet adalah tidak berada di atas tetapi bersama, sehingga distribution of power[3] getting things done through other people,  sangat mudah dimengerti sebagai sebuah penjelasan apa itu manajemen dibanding pemikiran-pemikiran tokoh-tokoh manajemen dan perilaku organisasi yang lain. itu menjadi sangat penting untuk manggerakkan organisasi.
Pemikiran Mary Parker Folet tersebut menjelaskan bahwa manajemen adalah sebuah usaha kolektif, bukan usaha individual. Sebagai sebuah usaha kolektif, kekuasaan didistribusikan ke jenjang dibawahnya.
Distribusi kekuasaan terjadi secara berjenjang dan mencerminkan penjenjangan organisasi, dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah. Masing-masing tingkat memiliki fungsi yang berbeda-beda namun terangkai dalam satu sistem jaringan organisasi yang saling melengkapi dan membutuhkan untuk mewujudkan tujuan organisasi secara bersama. Jadi, kolektifitas usaha itu tidak lain adalah rangkaian kegiatan dari masing-masing fungsi dalam sistem jaringan organisasi. Dengan kata lain, kerjasama untuk mewujudkan tujuan dan sasaran-sasaran organisasi yang dilakukan oleh fungsi-fungsi organisasi atau unit-unit organisasi adalah sebuah usaha kolektif yang dilakukan oleh semua anggota organisasi.
Perilaku sirkular yang dicetuskan oleh Mary Parker Follet 1920 itu kemudian dapat dijumpai dalam visualisasi anatomi organisasi Robbins[4] beberapa windu kemudian. Menurut Robbin, interaksi antara individu dengan indvidu, individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok adalah saling mempengaruhi. Dalam hal ini, Robbin membagi anatomi organisasi menjadi tiga bagian yaitu Individu, Kelompok, dan Sistem.
Persepsi individu mengenai organisasi terbangun dalam proses belajar individu melalui komunikasi individu dengan kelompoknya. Selanjutnya, interaksi terjadi pula dalam komunikasi antar kelompok dalam struktur kelompok dimana pemimpin berperan. Yang terakhir, pemimpin melalui struktur dan disain organisasi serta kebijakan dan peraturan organisasi berusaha untuk membentuk budaya organisasi di tingkat sistem. Namun demikian, ketika obyek dari peratutan dan kebijakan organisasi, struktur dan disain organisasi, dan budaya organsasi adalah manusia dan kelompok maka interaksi yang saling mempengaruhi akan terjadi secara timbal balik. Inilah sebenarnya esensi perilaku sirkular dalam sebuah organisasi.
Rantai Manajemen
Pada struktur organisasi yang ditayangkan pada Peraga diatas  tampak jelas bagaimana pemimpin organisasi secara strtuktural bukan hanya mendistribusi sebagian kekuasaannya kepada jenjang organisasi dibawahnya melalui para manajer namun juga mentransformasi gagasan-gagasan, sistem nilai serta kompetensi agar organisasi berjalan sesuai dengan arah dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Mereka adalah rantai manajemen antar jenjang organisasi, yaitu para manajer. Para manajer ini yang memainkan peran strategis yaitu komunikasi dalam organisasi Dengan kata lain, para pemimpin organisasi di satu sisi membutuhkan dukungan anggota organisasi melalui jenjang–jenjang organisasi, namun di sisi yang lain menghendaki agar gagasan-gagasan mereka dijalankan dengan sistem nilai yang dikehendaki oleh organisasi. Disinilah sebenarnya proses interaksi yang saling mempengaruhi tersebut terjadi dimana setiap pemimpin unit organisasi adalah rantai manajemen pada setiap jenjang organisasi yang akan menjadi jembatan bagi transformasi gagasan dan kompetensi mengenai sistem nilai yang dikembangkan dalam organsiasi.
Masing-masing rantai manajemen mempunyai domain dan karakteristik keahlian manajerial yang berbeda,  juga dibidang dimensi waktu perencanaan serta Proses Manajemen. Semakin tinggi jenjang manajemen maka semakin stratejik proses manajemen dan berdimensi jangka panjang, oleh rena itu membutuhkan keahlian manajerial yang lebih bersifat konseptual. Sebaliknya, semakin rendah jenjang manajemen maka proses manajemen semakin taktis dan berdimensi waktu pendek sehingga keahlian manajerial juga semakin fokus kepda domain fungsi operatif manajemen.
Rantai Manajemen1
Hubungan antar jenjang manajemen dijalin oleh rantai manajemen yaitu manajer-manajer fungsi. Peran manajemen sebagai proses Perencanaan hingga Pengendalian sangat krusial disini agar semua anggota organisasi bergerak dan berperilaku sesuai dengan harapan organisasi. Maka sistem pengendalian manajemen harus ada dan didisain sesuai dengan kebutuhan manajemen.



Manajemen dan Tata Kerja

Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber – sumber dan waktu yang tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
·         Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
·         Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
·         Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat. Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-sumber dan waktu yang tersedia.
Hubungan Timbal Balik Antara Organisasi dan Metode (Tata Kerja) Dengan adanya metode atau tata kerja dalam organisasi sehingga pada proses kegiatan dapat menyusun perencanaan kerja, dengan lebih terkoordinir dalam membentuk sekelompok manusia yang melakukan kerjasama dengan memanfaatkan waktu yang ada dengan sebaik-baiknya dan tepat dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga hubungan timbale baliknya juga sangat baik. Penggambaran diatas telah jelas memberikan keterangan bahwa Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja ( Metode ), bila semuanya terurut dan dilaksanakan dengan benar, maka secara otomatis suatu tujuan Organisasi pun akan tercapai
Organisasi, Manajemen, dan Tata Kerja
Tata Kerja atau metode adalah satu cara bagaimana sumber-sumber dan waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan tepat sehingga proses kegiatan manajemen dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat pula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis. Beberapa fungsi Tata Kerja adalah:
·         Menghindari terjadinya pemborosan waktu yang tersedia
·         Menghindari hambatan dalam proses pencapaian tujuan
·         Menjamin adanya pembagian waktu kerja dan koordinasi yang tepat.
Manajemen menjelaskan bahwa harus ada proses kegiatan dan penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan. Kemudian tata Kerja menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilakukan sesuai dengan sumber daya yang tersedia.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa organisasi, manajemen, dan tata kerja berkaitan satu sama lain. Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerja sama antar manusia. Untuk melaksanakannya diperlukan organisasi sebagai wadah atau alat untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian untuk mengetahui bagaimana kegiatan kerja sama tersebut sebaiknya dilakukan, dibutuhkan Tata Kerja atau metode untuk mencapainya dengan efisien dan tepat.


MANAJEMEN, ORGANISASI DAN TATA KERJA
Telah dibahas sebelumnya tentang manajemen, organisasi serta tata kerja. Maka, kali ini akan dibahas apa hubungan timbal balik antara ketiga masalah tersebut?
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
  2. Organisasi : Alat atau wadah bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
  3. Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dalam setiap organisasi pasti ada pembagian "jabatan" dari ketua, wakil, bendahara, sekretaris, seksi ini, seksi itu, dll. Untuk membentuk tingkat jabatan tersebut, biasanya diambil dengan cara voting, pengajuan diri, penunjukkan, dll. Hal ini dapat dikategorikan dalam awal mula tata kerja, dimana setelah penentuan jabatan, tentu diperlukan suatu rencana program kerja yang disusun sedemikian rupa.
Dengan tata kerja, dapat direncanakan tahap demi tahap sistemasi bagi masing-masing jabatan organisasi agar terencana, teratur, terata dan terorganisir. Tanpa sebuah tata kerja, organisasi tidak akan berjalan baik karena tata kerja merupakan sistem yang mengatur suatu organisasi. Sehingga tata kerja yang kurang baik dapat meruntuhkan manajemen dan organisasi. Adapula contoh tata kerja koperasi yakni pembagian jadwal piket, jadwal jaga, pembagian panitia acara besar, dll.

Adapula manajemen yang digunakan oleh organisasi dan tata kerja untuk mengatur, mengawasi, mengendalikan, "memotori", dan melaksanakan tugas secara efisien dan efekif untuk mencapai tujuan bersama. tanpa manajemen, sebuah organisasi tidak akan berjalan dengan baik. Contoh manajemen dalam -misalnya- koperasi adalah pengecekkan dan pengawasan pengeluaran dan pemasukkan dana yang berputar dalam buku besar dan kas koperasi.
MENGAPA JURUSAN SITEM INFORMASI BELAJAR TENTANG "TEORI ORGANISASI UMUM"?
Organisasi di zaman modern ini adalah hal yang tidak asing lagi di kehidupan kita. Dari kalangan terdekat yang dapat kita temukan adalah Organisasi masyarakat yakni RT/RW. Namun untuk skala bisnis dan perusahaan, organisasi adalah objek yang wajib ditekuni bagi setiap "member" alias workers atau karyawan. Sebagian besar dari kita pasti ingin menjadi seseorang yang berjabatan tinggi dalam organisasi dunia perusahaan, karena semakin tinggi jabatannya, semakin besar pula penghasilannya.

Sistem Informasi adalah jurusan yang sangat luas dan acceptable bagi seluruh perusahaan di dunia, karena orang lain berpikir bahwa lulusan SI "pasti" biasa berkutat dan "ahli" dengan komputer, serta memahami segala aplikasi yang diperlukan dalam dunia perusahaan. Apalagi jurusan SI bisa dipastikan dapat memahami software-software berbasis informasi, akuntansi, manajemen, dll yang tentunya sangat dibutuhkan bagi perusahaan. Tidak heran bahwa lulusan SI banyak yang berlayar di dunia perusahaan ternama.

Oleh karena itu, agar nantinya lulusan SI dipandang baik, maka seluruh mahasiswa/i SI "dibekali" ilmu tentang organisasi secara umum agar tidak "kaget" bila mengarungi dunia organisasi bisnis dan perusahaan di masa depan. Apalagi perusahaan di mana pun, memerlukan sesorang yang mampu berbaur dan beadaptasi serta ulet dalam dunia organisasi. Hal ini pula diperlukan agar nantinya diharapkan bagi lulusan SI dapat menjadi petinggi bahkan pemimpin sebuah perusahaan ternama dan mengharumkan nama jurusan serta Univeritas Gunadarma.
RANGKUMAN
  • Pada dasarnya pengertian organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam arti dinamis. 
  • Terdapat hubungan yang erat antara manajemen, organisasi dan metode (tata kerja).
  • Manajemen, organisasi dan tata kerja ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan secara efisien.
Sumber : http://princessglad.blogspot.com/2012/10/teori-organisasi-umum-manajemen.html